GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Kinerja Telkom / PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup kuartal III tahun 2024 dengan mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp112,2 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 0,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor Data, Internet & IT Services yang meningkat sebesar 7,2% YoY, mencapai Rp67,9 triliun. EBITDA perusahaan tercatat sebesar Rp56,6 triliun dengan margin EBITDA sebesar 50,5%.
Kinerja Telkom menghasilkan laba bersih sebesar Rp17,7 triliun dengan margin laba bersih 15,8%. Sementara itu, laba bersih operasional tercatat sebesar Rp18,6 triliun dengan margin laba bersih operasional 16,6%.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa semua kinerja Telkom ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjalankan transformasi digital melalui strategi 5 Bold Moves di tengah tantangan industri dan ketidakpastian pasar yang semakin meningkat.
“Pertumbuhan pesat dalam lalu lintas data dan kontribusi signifikan dari bisnis digital menunjukkan bahwa permintaan masyarakat terhadap layanan digital semakin tinggi, dan Telkom selalu siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” tambah Ririek.
Telkom, menurut Ririek, akan terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan layanan digital terbaik bagi para pelanggan.
“Kami yakin bahwa langkah-langkah yang kami ambil akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat, lingkungan, dan semua pemangku kepentingan,” tutup Ririek.
Telkomsel, sebagai anak perusahaan Telkom, mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif dengan profitabilitas yang baik sebesar Rp85,2 triliun/
Capaian itu tumbuh 16,4% YoY, didukung oleh pertumbuhan pendapatan Digital Business yang mencapai Rp58,8 triliun atau tumbuh 2,5% YoY.
Telkomsel juga terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan total pelanggan seluler sebanyak 158,4 juta dan 10,7 juta pelanggan IndiHome, yang tumbuh 9,5% YoY.
Sebagai bagian dari komitmen Telkomsel untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan, saat ini perusahaan telah memiliki 269.066 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari 219.330 BTS 4G dan 947 BTS 5G.
Selain itu, lalu lintas data (data payload) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan peningkatan dua digit sebesar 12,4% YoY, mencapai 14.902.623 TB.
Di segmen Enterprise, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp15,2 triliun, tumbuh 3,8% YoY, yang didorong oleh Digital Connectivity melalui layanan Internet Berkecepatan Tinggi dan Layanan Digital yang didukung oleh e-Payment.
Dalam mendorong kinerja Telkom terus memperkuat kapabilitas dalam bisnis Cloud, Layanan TI Digital, dan Keamanan Siber, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, pada segmen Wholesale dan Internasional, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,4 triliun, tumbuh 8,8% YoY, yang didorong oleh bisnis infrastruktur digital dan pertumbuhan layanan suara wholesale internasional.
Dalam bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,8 triliun, tumbuh 8,7% YoY, dengan pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama.
EBITDA dan Laba Bersih masing-masing tumbuh sebesar 12,1% dan 7,1% YoY.
Sejalan dengan langkah transformasi perusahaan yang terus dilakukan melalui strategi utama 5 Bold Moves, Telkom semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia.
Telkom mencatatkan pertumbuhan positif di bisnis Data Center dan Cloud. Pendapatan dari Data Center dan Cloud Telkom mencapai Rp1,5 triliun, tumbuh 9,8% YoY. []