Globalbusiness.id, Jakarta – Dalam langkah progresif menuju peningkatan keselamatan lalu lintas, Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) Kota Balikpapan telah mengadakan rapat strategis di Hotel Novotel Balikpapan pada hari Rabu, 27 Maret 2024. Rapat ini menandai fase penting dalam penyusunan Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RAK-LLAJ) untuk Provinsi Kalimantan Timur periode 2024 – 2029, menargetkan penciptaan infrastruktur jalan yang lebih aman untuk masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh penting dari berbagai instansi pemerintah, termasuk perwakilan dari Kepala Polda Kalimantan Timur, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, serta kepala dinas terkait lainnya seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) & Perumahan, Kesehatan, Pendidikan & Kebudayaan, serta Jasa Raharja Kaltim. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan yang kuat terhadap inisiatif keselamatan lalu lintas di provinsi ini.
Dengan fokus pada empat pilar utama: kendaraan yang berkeselamatan, tata cara penyusunan RAK-LLAJ, sistem yang berkeselamatan, dan penggunaan jalan yang berkeselamatan, rapat tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi yang efektif dan komprehensif. Pembahasan materi oleh narasumber dari berbagai sektor, termasuk Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur dan perwakilan Kemendagri RI, memastikan bahwa rencana aksi yang akan dihasilkan mampu mengatasi tantangan keselamatan lalu lintas yang ada.
Nasjwin, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kalimantan Timur, mengungkapkan komitmennya, “Penyusunan dokumen RAK-LLAJ tidak hanya menjadi prioritas kami, tetapi juga sebagai komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman di Kalimantan Timur. Kami yakin, dengan kerja sama yang erat antar instansi, kami dapat mencapai tujuan ini.”
Melalui rapat strategis ini, FKLL Kota Balikpapan dan seluruh stakeholder terkait menetapkan landasan yang kuat untuk masa depan keselamatan lalu lintas di Kalimantan Timur. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mengurangi angka kecelakaan, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, demi mewujudkan jalan yang lebih aman untuk semua.[]
















