GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Dalam upaya menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Ngada, Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) Kabupaten Ngada melalui PT Jasa Raharja Cabang Ende bersama Sat Lantas Polres Ngada menginisiasi kegiatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Bajawa.
Kegiatan ini dipimpin oleh Penanggung Jawab Samsat Bajawa, Agus Gede Andi Saputra, bersama Kasat Lantas Polres Ngada, Iptu Yoseph D. Tote, serta dihadiri oleh perwakilan dari Bappeda Kabupaten Ngada dan Dinas Kominfo Kabupaten Ngada.
Dalam forum tersebut, para pemangku kepentingan membahas strategi bersama untuk mengurangi angka kecelakaan di wilayah rawan. Berdasarkan hasil evaluasi FKLL, Kecamatan Bajawa ditetapkan sebagai salah satu titik fokus utama program keselamatan lalu lintas, karena wilayah ini memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tergolong tinggi di Kabupaten Ngada.
Menindaklanjuti hal tersebut, PT Jasa Raharja bersama Satlantas Polres Ngada melaksanakan berbagai langkah preventif dan edukatif, antara lain melalui pemasangan spanduk keselamatan berlalu lintas di titik-titik rawan kecelakaan, pelaksanaan kampanye keselamatan (safety campaign) melalui SMS Blast dan iklan berbasis lokasi rawan laka, serta kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Penanganan Pasca Kecelakaan Lalu Lintas (PPKL).
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan kami terhadap program FKLL dalam menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib, khususnya di wilayah dengan risiko kecelakaan tinggi seperti Kecamatan Bajawa,” ujar Yoseph D. Tote.
Pemasangan spanduk di titik-titik strategis diharapkan dapat menyampaikan pesan keselamatan secara lebih efektif kepada masyarakat. Edukasi visual ini menjadi bagian penting dalam menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan PT Jasa Raharja dalam mendukung program pencegahan kecelakaan lalu lintas serta memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan di sektor transportasi dan keselamatan jalan, khususnya di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur.[]













                        
                        


