GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – KUR BRI tahun ini alokasinya mencapai Rp260 triliun yang terbagi dalam beberapa sektor usaha.
Penyaluran KUR PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tertutama bagi para pelaku usaha kecil menengah.
Diketahui, Kredit Usaha Rakyat atau KUR ini mencapai 70 persen dari total dana KUR yang digelontorkan pemerintah kepada sejumlah bank BUMN.
Untuk itu, pihak perseroan pun telah menyiapkan strategi agar penyaluran KUR tahun ini bisa meningkat dan memenuhi target.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, dengan strategi yang dirancang, pihaknya yakin penyaluran KUR BRI tahun 2022 akan berjalan lancar.
Terlebih selama ini bank BUMN tersebut sudah punya pengalaman dan kapasitas dalam menyalurkan kredit bagi para pelaku usaha kecil menengah.
“Berbagai strategi sudah kami jalankan guna mewujudkan proses bisnis yang efisien agar penyaluran kredit di segmen UMKM tetap optimal,” kata Catur dalam keterangan tertulis pada Minggu (16/1/2022).
Catur menambahkan, dalam penyaluran KUR BRI, pihaknya juga telah memanfaatkan system digital agar dananya bisa tepat sasaran, dan lebih efisien.
Berbagai kemajuan teknologi informasi (IT) yang diterapkan bank BUMN ini juga diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah di manapun berada.
“Sepanjang tahun 2021, kami berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat kepada lebih dari 6,5 juta pelaku usaha. Nilainya mencapai Rp194,9 triliun atau 99,65 persen dari kuota yang dialokasikan kepada BRI,” ungkapnya.
Dijelaskannya, di tahun 2021, ada kenaikan sebesar 40 persen (YoY) penyaluran KUR dari BRI jika dibandingkan tahun 2020 yang nilainya Rp138 triliun.
Bukti Keberhasilan
Sementara jumlah nasabah baru penerima KUR Mikro sebesar 61 persen, dan nasabah baru KUR Supermikro mencapai 97,6 persen.
Menurut Catur, besarnya jumlah penerima KUR yang baru ini menjadi bukti keberhasilan Bank BRI dalam melaksanakan pelayanan yang lebih efektif.
Dari sisi sebaran KUR, di tahun 2021 mencapai rata-rata 8,7 dari 100 orang, meningkat dari tahun 2019 yang rata-ratanya 5,4 orang dari 100 orang.
Sementara dari segmen usaha penerima KUR BRI masih didominasi sektor produksi sebesar 56 persen kemudian disusul sektor perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan.
Catur menyatakan, alokasi KUR BRI dari pemerintah yang meningkat tahun ini adalah upaya konkret dalam membangun ekosistem ultramikro.
“Upaya ini kami harapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi di berbagai daerah yang berdampak pada ekonomi nasional,” tutupnya. []