GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Klaster Industri Hijau akan menjadi satu klater terbaru hasil bentukan Kementerian BUMN.
Rencananya, Klaster Industri Hijau atau atau Green Industry ini akan diisi oleh tiga perusahaan pelat merah, yaitu PLN, Pertamina dan Pupuk Indonesia.
Ketiga BUMN ini akan fokus menggarap sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam pengembangan green hidrogen dan green ammonia.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan pihaknya sangat mendukung ketiga perusahaan bekerjasama dalam klaster ini.
Penandatanganan MoU PLN, Pupuk Indonesia dan Pertamina diharapkan dapat mewujudkan penggunaan EBT di sektor industri yang akan mendukung bisnis BUMN yang berkelanjutan.
“Ini menjadi momentum penting untuk memulai realisasi kawasan industri hijau karena kita harus dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam, kita punya SDA yang melimpah,” ujar Pahala saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta.
Pahala berharap Klaster Industri Hijau dapat menjalankan kerja sama di empat kawasan industri milik Pupuk Indonesia seperti Pupuk Kujang di Jawa Barat, Pupuk Sriwijaya di Sumsel, Pupuk Iskandar Muda di Aceh, dan Pupuk Kalimantan Timur di Kaltim.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan keempat kawasan itu dapat focus dalam pengembangan green dan blue ammonia.
Ia menegaskan pengembangan EBT pada industri BUMN akan berdampak pada penurunan emisi, namun perlu menjalankan beberapa langkah, seperti melakukan karbon capture dan mengurangi energi primer dengan emisi tinggi.
“Kita yakin bisa menerapkan hal ini di keempat kawasan industri tersebut, mulai dari memanfaatkan energy hydro ataupun mekanisme power wheeling dan geothermal,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan bahwa fokus dari Klaster Industri Hijau ini adalah menghasilkan industri dan energi hijau di empat kawasan tersebut.
Maka pengembangan kawasan industri hijau juga bisa menggandeng perusahaan swasta di Indonesia ataupun dari negara luar.
Sebab semakin luas kerjasama yang dibangun, akan mendorong optimalisasi kawasan industri yang fokus pada penggunaan energi terbarukan.
Dorong Sinergi
Sebelumnya Kementerian BUMN juga telah membuat Project Management Officer (PMO) sebagai langkah dekarbonisasi di seluruh perusahaan pelat merah.
Pahala mengatakan, di bulan April 2022 ditargetkan program ini sudah bisa dijalankan di sektor listrik.
“Kementerian BUMN juga sedang mengembangkan skema perdagangan emisi di sektor listrik dan penguatan ekosistem kendaraan listrik bersama Gojek. Kita sudah jajaki dengan beberapa pemda, semoga ada lagi yang lain agar pemda-pemda mulai bergeser menggunakan kendaraan listrik,” ungkap Pahala.
Ia pun mendorong agar ketiga BUMN di Klaster Industri Hijau menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani untuk memanfaatkan potensi nature based climate solutions. []