GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Kabupaten Gianyar Bali dikenal sebagai daerah penghasil seni yang sangat tinggi nilai artistiknya, seperti patung dan lukisan.
Hal ini lantaran hampir rata-rata masyarakat di Kabupaten Gianyar berprofesi sebagai pengrajin atau pemahat patung dengan berbagai media.
Hasil karya seni tersebut sangat diminati oleh turis lokal maupun mancanegara. Maka tidak mengherankan jika Kabupaten Gianyar Bali dikenal sebagai daerah penghasil seni berorientasi ekspor.
Salah satu desa yang dikenal dengan industri seni patung adalah Desa Teges. Ketika tiba di Desa Teges maka pemandangan yang terlihat dominan adalah para pematung yang tengah sibuk bekerja.
Menjadi menarik dari hasil karya patung ini adalah semua dikerjakan menggunakan peralatan tradisional yang sangat sederhana.
Proses inilah yang banyak diapresiasi oleh para wisatawan sehingga Kabupaten Gianyar Bali dikenal sebagai daerah penghasil seni yang kreatif yang memiliki nilai jual tinggi.
Masyarakat Gianyar yang berprofesi sebagai pematung merupakan profesi warisan secara turin temurun dari nenek moyang hingga saat ini.
Beraneka ragam hasil karya patung yang dihasilkan warga seperti patung Singa, Ganesha, Budha, tokoh-tokoh pewayangan, pak tua dan banyak lagi lainnya, bisa dipesan sesuai selera baik bentuk maupun ukuran.
Kita juga bisa menyaksikan langsung proses pengerjaan sebuah patung dimulai dari preparing material dasar hingga pada teknik pematannya.
Selain dari seni patung yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar Kabupaten Gianyar, juga terdapat banyak spot-spot wisata yang tidak kalah rami dikunjungi wisatawan.
Beberapa spot tersebut antara lain adalah Ubud, Goa Gajah, Tegalalang dan tentunya Tampaksiring.
Kabupaten Gianyar Bali Dikenal Sebagai Daerah Penghasil Ukiran
Kabupaten Gianyar Bali dikenal sebagai daerah penghasil rancangan ukiran kayu yang sangat khas, mulai dari detail, kerapihan hingga pemilihan bahan dasar yang berkualitas. Maka jangan heran kalau harganya pun tembus puluhan juta rupiah.
Ukiran kayu khas Gianyar bukan sekedar sebagai souvenir yang biasa-biasa saja, namun memiliki value yang sangat tinggi. Mengapa bisa demikian?
Seorang pengrajin ukiran di Gianyar membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 4 bulan untuk merampungkan produksinya.
Lama atau tidaknya proses produksi sangat bergantung kepada ukuran patung, jenis kayu hingga detail yang diinginkan. Karena semua prosesnya terbilang sangat tradisional.
Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah patung Kuda dengan ukuran tinggi 2 meter dengan material dasar yaitu kayu trembesi, maka pengrajin membutuhkan waktu setidaknya selama 3,5 bulan.
Bagaimana dengan harga jualnya? Untuk harga tentu sangat bervariasi tergantung jeni material, tingkat kesulitan dan waktu serta yang tidak kalah penting siapakah seniman yang mengerjakan patung tersebut!
Sama halnya dengan pelukis, seniman patung juga memiliki nama-nama besar yang punya nilai ekonomi yang berbeda dari setiap masing-masing seniman tersebut.
Adalah karakter seni yang lekat pada diri seniman yang sudah pasti tidak bisa ditiru oleh seniman manapun.
Oleh karena itu maka tidak mengherankan jika Kabupaten Gianyar Bali dikenal sebagai daerah penghasil patung dengan berbagai jenis dan kreasi. []