GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Investasi di startup terus didorong Menteri BUMN Erick Thohir kepada seluruh perusahaan pelat merah.
Namun sebelum memulai investasi di startup, Erick meminta agar para direksi BUMN menyeleksi perusahaan yang bakal diberikan modal dan harus dilakukan pendampingan.
Menurutnya, perusahaan BUMN harus mulai mendekatkan diri dengan startup, tapi jangan berinvestasi tanpa melakukan pendampingan.
“Saya meminta para direksi BUMN tidak langsung investasi di startup, tapi harus ada pendampingan. Kita tidak kalau BUMN belum punya pengalaman di industri digital tapi langsung berinvestasi,” ujar Erick Thohir saat acara BUMN Startup Day, Senin (26/9/2022).
Erick menyebut saat ini sudah ada ratusan perusahaan Startup yang dipertemukan dengan perusahaan milik negara untuk dapat berkolaborasi dan mencari kesamaan bisnis potensial.
Dengan kerjasama ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia secara keberlanjutan.
Pada acara BUMN Startup Day ini, ada 150 exhibitor yang hadir, 250 startup sudah disesuaikan dengan 12 cluster BUMN.
Menurut Erick, ada 22 perusahaan pelat merah yang sedang mencoba menggarap potensi bisnis secara bersama, dan ada 5 venture capital yang siap memberikan pendampingan.
“Kita juga memohon dukungan bapak Presiden Jokowi agar terjadi gelombang besar untuk kemajuan digital ekonomi Indonesia yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Menurut Erick Thohir, pembangunan ekonomi digital melalui investasi di startup akan menjadi elemen penting dari target pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, potensi dari ekonomi digital Indonesia bisa mencapai Rp4.500 triliun, namun syaangnya BUMN baru memiliki total 1 persen digital talent.
Untuk meraih hasil terbaik dari pengembangan ekonomi digital, minimal harus ada 20 persen digital talent di BUMN.
Terkait program investasi di startup, Menteri BUMN menyebut saat ini Venture Capital BUMN sudah berinvestasi di 336 perusahaan.
Dari hasil investasi ini, sudah ada beberapa startup Indonesia yang menjelma jadi perusahaan soonicorn atau unicorn.
“BUMN sudah punya beberapa venture capital, seperti Mandiri Capital, BRI Ventures, Telkom, Telkomsel, dan terakhir BNI juga saya minta buat Venture Capital,” kata dia.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah merilis Program Merah Putih Fund sebagai upaya untuk membantu startup dalam mengembangkan usahanya.
Namun dalam program ini, BUMN tidak akan hadir pada startup yang valuasinya sudah cukup besar, dan founder-nya juga harus orang Indonesia.
Beberapa syarat lainnya agar bisa mendapat investasi Merah Putih Fund yaitu perusahaannya harus beroperasi di Indonesia dan bayar pajak, go public di Indonesia dan juga bayar pajaknya di Indonesia. []