GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – DME atau yang dikenal dengan Dimethyl Ether merupakan alternatife energi yang tengah disiapkan pemerintah untuk mengganti LPG yang selama ini sudah lekat dengan kebutuhan energi rumah tangga.
Dimethyl Ether merupakan hasil olahan dari batu bara dengan kalori rendah. Sangat sama dengan LPG walaupun panas yang ditimbulkan sedikit lebih rendah.
Jadi, intinya Dimethyl Ether merupakan energi berbasis batu bara, dan untuk LPG sendiri berbasis minyak bumi.
Penggantian LPG kepada Dimethyl Ether merupakan langkah strategis pemerintah dalam menekan tingginya angka impor LPG.
“Nantinya akan menekan angka impor LPG. DME akan hadir dalam bentuk tabung seperti kemasan tabung LPG,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.
Sementara itu, menurut Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting Dimethyl Ether dapat dicairkan seperti halnya LPG, sehingga nanti kemasannya dalam bentuk tabung.
Pemilihan Dimethyl Ether, imbuh Irto, karena pertimbangan terhadap dampak lingkungan.
Dimana, DME sangat mudah terurai sehingga tidak merusak lapisan ozon serta meminimalisir efek gas rumah kaca sampai dengan 20 persen.
“Proses pendistribusian Dimethyl Ether masih perlu waktu yang panjang. Jadi ibu-ibu jangan terlalu khawatir,” imbuh Irto.
Menurut Irto proses perubahan LPG menjadi Dimethyl Ether akan memakan waktu lama. Perencanaan pembangunan gasifikasi batu bara dan persiapan sarana serta fasilitas pendukung distribusi DME tentu butuh waktu panjang.
“Sosialisasi kepada masyarakat pun akan memerlukan waktu karena adanya perubahan,” tutup Irto. []