GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Bisnis Internasional BNI terus menunjukkan hasil kinerja yang positif.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih pendapatan yang besar dari sektor bisnis internasional BNI sepanjang tahun 2021.
Pendapatan utama dari bisnis internasional BNI berasal dari transaksi perdagangan (trade finance) dan remitansi.
Direktur Treasury dan International BNI, Henry Panjaitan mengungkapkan, kedua sektor ini mengalami pertumbuhan seiring dengan pulihnya ekonomi dan kinerja perdagangan Indonesia ke luar negeri.
“Pertumbuhan kinerja itu tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan volume perdagangan nasional, yaitu 41,88 persen untuk ekspor dan 38,59 persen untuk impor,” kata Henry dalam keterangan resminya, Rabu (9/2/2022).
Peningkatan pendapatan ini juga turut mendongkrak pendapatan berbasis komisi atau FBI di bank BUMN tersebut.
Tercatat sepanjang tahun 2021, nilai FBI dari sektor perdagangan BNI tumbuh hingga 7,46 persen secara tahunan (YoY).
Untuk jenis komoditas yang jadi penyumbang utama ekspor BNI, Henry memaparkan yaitu migas, baja dan besi, dan kayu.
Sedangkan untuk komoditas impor tertinggi juga berasal dari sektor minyak dan gas, mineral, kimia, besi dan baja.
Henry meyakini, tumbuhnya bisnis internasional BNI akan turut mendorong kinerja perdagangan Indonesia ke luar negeri.
Maka BNI sebagai bagian dari BUMN tidak hanya mengikuti tren pertumbuhan, tapi juga aktif mencari potensi baru yang masih bisa dikembangkan di luar negeri.
Henry Panjaitan menyatakan, Bank BNI akan memperluas jangkauan bisnis internasional dengan membuka berbagai kantor cabang baru di negara-negara lainnya.
“Kami berencana menambah jaringan kantor di luar negeri dengan melihat potensi yang terbaik untuk meningkatkan bisnis BNI,” kata dia.
Menurutnya, bisnis BNI masih punya potensi yang bagus di wilayah barat dan tengah Amerika Serikat, sehingga perseroan akan membuka kantor baru di Los Angeles.
Bank BUMN ini juga menargetkan pembukaan kantor baru di beberapa negara lain di Benua Asia, khususnya timur tengah dan Australia.
Pembukaan kantor baru di beberapa negara ini, menurut Henry akan meningkatkan eksistensi bisnis internasional BNI sebagai bank representatif Indonesia di pasar global.
“Tak hanya membuka cabang baru, kami juga terus melakukan pengembangan berbagi platform digital agar memudahkan nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Kami juga akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi, fintech, dan swasta agar mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang produktif,” tutupnya. []