GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang terdiri dari empat bank berhasil mencatatkan laba fantastis di kuartal III tahun ini.
Keempat bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara yang total keseluruhan labanya mencapai RP47,49 triliun.
Laba bersih yang dihimpun empat bank milik negara ini bersumber konsolidasi laba dari berbagai sektor bisnis yang dijalankan hingga September 2021.
Lantas, siapa yang menjadi penyumbang terbesar? Dari data yang dihimpun, ternyata bank BUMN yang berhasil mencetak laba tertinggi adalah Bank Mandiri.
Bank Mandiri mencatat laba bersih di kuartal III tahun ini sebesar Rp19,23 triliun dengan pertumbuhan sebesar 37,1 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan laba Bank Mandiri ditopang oleh optimalisasi lini bisnis perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
Laju kredit Bank Mandiri tumbuh positif sebesar 16,93 persen menjadi Rp1.021 triliun dengan rasio CASA Bank Mandiri yang juga meningkat sebesar 7,15 persen.
Laba terbesar di posisi kedua dibukukan oleh Bank Rakyat Indonesia dengan total Rp19,07 triliun dan tumbuh 34,72 persen secara tahunan.
Besarnya laba bersih yang didapat bank ini karena didorong penyaluran kredit yang naik hingga 9,74 persen secara tahunan dengan jumlah total Rp1.026 triliun.
Di posisi ketiga bank BUMN dengan laba terbesar yaitu BNI dengan total labanya Rp7,7 triliun dan naik drastis 73,9 persen secara tahunan.
Terkait hal ini, Direktur BNI Utama Royke Tumilaar mengatakan laba BNI ini didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FIB) 16,8 persen dan Net Interest Income (NIM) 17,6 persen.
Selain itu, laba BNI juga moncer karena dampak dari transformasi digital BNI yang terus dijalankan untuk penguatan kapabilitas dalam layanan transaksi keuangan.
Royke juga memaparkan, penghimpunan dana murah (CASA) juga menjadi salah satu faktor pendukung kredit BNI yang solid, dimana komposisi CASA BNI mencapai 69,7 persen dari DPK dan nilainya tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Laba Bank BUMN Terendah
Sementara Bank BUMN dengan laba paling rendah dicatatkan oleh BTN dengan jumlah Rp1,52 triliun dan tumbuh sebesar 35 persen secara tahunan.
Laba bersih BTN ditopang dari penyaluran kredit yang meningkat dan langkah efisiensi biaya dana yang berhasil dijalankan.
Haru Koesmahargyo selaku Dirut BTN yakin kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2021.
Sejauh ini Segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama dalam penyaluran kredit BTN yang nilainya mencapai Rp129,98 triliun dan tumbuh sebesar 11,74 persen. []