GLOBALBUSINESS.ID, Jakarta – PT Angkasa Pura I mencatat telah melayani sebanyak 2.927.847 pergerakan penumpang dan 24.582 pergerakan pesawat udara di 15 bandara yang dikelola selama periode operasional Posko Monitoring Angkutan Udara Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Posko Nataru 2022/2023) yang beroperasi sejak 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.
Jumlah pergerakan penumpang di 15 bandara pada Posko Nataru kali ini mengalami pertumbuhan sebesar 75% jika dibandingkan dengan trafik pergerakan penumpang pada Posko Nataru 2021/2022 lalu (19 Desember 2021 s.d. 3 Januari 2022) yang sebanyak 1.669.005 pergerakan penumpang. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara mengalami pertumbuhan sebesar 41% dibandingkan dengan catatan pada Posko Nataru 2021/2022 (19 Desember 2021 s.d. 3 Januari 2022) lalu dengan sebanyak 17.485 pergerakan pesawat udara.
“Operasional Posko Nataru di 15 bandara Angkasa Pura I secara resmi kami tutup pada hari ini, Rabu (04/01). Tingginya pertumbuhan angka jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang dilayani dibandingkan dengan Posko Nataru di tahun-tahun sebelumnya, menjadi sebuah catatan yang sangat menggembirakan. Secara umum operasional penerbangan dan kebandarudaraan berjalan dengan aman, lancar, dan selamat. Angkasa Pura I juga menerapkan standar layanan prima demi terciptanya kenyamanan para pengguna jasa bandara di tengah tingginya demand masyarakat untuk bepergian dan berwisata dengan menggunakan moda transportasi udara,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
“Kami juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholder, utamanya kepada pihak maskapai penerbangan dalam menyediakan armada pesawat kepada para pengguna jasa pada masa peak season kali ini, kepada ground handling atas kesigapan dalam pelayanan penumpang dan bagasi, serta kepada instansi yang tergabung dalam operasional harian Posko Nataru, yakni Kantor Otoritas Bandara, Airnav, BMKG, TNI, Polri, Basarnas, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan instansi lainnya. Tentunya kelancaran operasional penerbangan dan kebandarudaraan yang berjalan secara lancar, aman, nyaman, dan selamat merupakan hasil sinergi seluruh stakeholder,” lanjut Faik Fahmi.
Pada periode Posko Nataru 2022/2023, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara yang melayani trafik tertinggi, yaitu dengan 908.977 pergerakan penumpang dan 6.079 pergerakan pesawat. Di urutan kedua adalah Bandara Juanda Surabaya dengan 561.535 pergerakan penumpang dan 4.018 pergerakan pesawat, serta di urutan ketiga adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 449.035 pergerakan penumpang dan 3.642 pergerakan pesawat yang dilayani.
Puncak arus mudik libur Natal 2022 terjadi pada 23 Desember 2022 (H-2 Natal) dengan jumlah 207.109 pergerakan penumpang dilayani, serta puncak arus balik libur Natal 2022 terjadi pada 26 Desember 2022 (H+1 Natal) dengan 177.247 pergerakan penumpang dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I.
Sedangkan untuk puncak arus mudik libur Tahun Baru 2023 terjadi pada 30 Desember 2022 (H-2 Tahun Baru) dengan sebanyak 176.625 pergerakan penumpang, serta puncak arus balik libur Tahun Baru 2023 terjadi pada 2 Januari 2023 (H+1 Tahun Baru) dengan 183.347 pergerakan penumpang dilayani.
Selama periode Posko Nataru 2022/2023, Angkasa Pura I melayani realisasi extra flight sebanyak 1.079 flight, atau terealisasi sebesar 75% dari 1.448 rencana extra flight. Bandara dengan realisasi extra flight terbanyak adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 586 flight, Bandara Juanda Surabaya dengan 102 flight, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 94 flight.
Langkah Mitigasi Curah Hujan Tinggi di 15 Bandara Angkasa Pura I
Angkasa Pura I bersama stakeholder menerapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi cuaca dengan curah hujan tinggi yang terjadi pada periode libur Nataru 2022/2023.
“Cuaca dengan curah hujan tinggi yang terjadi di tengah tingginya pergerakan pesawat udara dan penumpang pada masa libur Nataru 2022/2023 menjadi perhatian utama kami. Sejumlah langkah mitigasi telah kami laksanakan di 15 bandara, utamanya dalam hal kesiapan infrastruktur bandara yang berkaitan langsung terhadap operasional pesawat udara dan keselamatan penerbangan, seperti kesiapan runway, taxiway, dan apron, serta sejumlah peralatan pendukung seperti lampu landasan dan marka landasan,” ujar Faik Fahmi.
“Walaupun sempat ada beberapa penerbangan yang terdampak cuaca, akan tetapi secara umum operasional penerbangan dan pelayanan penumpang di tengah cuaca dengan curah hujan tinggi dapat berjalan dengan lancar dan selamat,” pungkas Faik Fahmi. []